Senin, 29 Februari 2016

Kamu Iya Kamu





Kamu cantik, tapi aku tidak tertarik. Entah mau bagaimana kamu jungkir balik berusaha untuk tampil cantik. Rasanya tidak pernah menarik, bagiku. Entah bagi yang lain.
Biar kain penutup kepalamu berkibar diterpa angin atau baju panjangmu menjulur hingga tanah, memesona ribuan mata di akun media sosialmu. Dipuji ribuan mata karena keindahannya. Aku menutup mata untukmu.
Entah bagaimana pun caramu untuk terlihat demikian. Lebih baik aku mencari tahu bagaimana caranya memberitahumu dengan baik-baik. Biar hatimu tidak patah karena nasihat yang salah memilih kata, agar kehormatanmu tidak jatuh karena kata-kata yang salah memilih nada.
Aku tidak tertarik dengan kecantikanmu, aku tertarik dalam upayamu berubah hari ini. Dari upayamu untuk memahami bahwa setiap kali perempuan keluar dari pintu rumahnya, maka setan akan membuat indah pada pandangan manusia segala hal yang ada padamu dari ujung rambut hingga ujung kaki. Dan kamu semakin mengerti bahwa segala hal itu patut dijaga dengan cara-cara yang memang tidak mudah dilakukan.
Di tengah setiap orang begitu ingin menampilkan eksistensi, kini kamu memilih menutup diri. Aku tertarik pada upayamu menjaga diri. Cantikmu muncul saat imanmu menguasai dan membentuk kepercayaan baru dalam diri bahwa cantik adalah ujian dalam bentuk anugerah. Dan kamu menjadi khawatir kalau laki-laki memilihmu karena kecantikanmu, bukan agamamu.

#kurniawangunadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar